Kamis, 08 Januari 2009

Melawan Agresi Penjahat Perang Zionis!!!

Melawan Agresi Penjahat Perang Zionis!

Oleh: Gatot Aryo


Awal tahun baru 2009 masehi, Dunia dikejutkan dengan kado pahit penyerangan Israel ke Palestina, wilayah Gaza di balikade dari darat, laut dan udara. Militer Israel mengepung Gaza dengan tank-tank berat lapis baja, angkatan laut beesenjata, dan pesawat tempur udara. 1,5 juta warga Gaza yang berisi masyarakat sipil terisolasi, sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak tak berdosa. Mulai 27 Nopember 2008, militer Israel telah membombardir 300 target di Gaza dengan bom-bom yang beratnya berton-ton. Satu-persatu rakyat Palestina berjatuhan, tetapi seakan tak perduli ratusan bom-bom terus berjatuhan diatas kota Gaza tanpa pandang bulu hari-hari berikutnya. Lebih dari 700 orang, telah menjadi korban akibat aksi militer Israel ini, lebih dari 2900 orang terluka, dan 50% yang dijadikan korban adalah wanita dan anak-anak.

Militer Israel benar-benar telah menghancurkan Kota Gaza. Roket-roket pesawat tempur Israel terus meluncur dilangit-langit Gaza, menghancurkan rumah-rumah penduduk, Kampus, Masjid, Rumah Sakit, hingga Sekolah-sekolah. Serangan membabi-buta ini sungguh sangat kejam. 1,5 juta rakyat Palestina terisolasi, hidup dalam ketakutan, kekurangan pangan, terbelenggu kmerdekaannya, terdzolimi hak-hak hidupnya, terjajah tanah kelahirannya.

Tidak seimbangnya kekuatan militer Israel versus hamas, membuat pertarungan menjadi tidak adil. Apalagi, perang di lakukan di tengah-tengah jutaan masyarakat sipil yang tak berdosa. Kalau ingin menagkap tikus, tak perlulah membakar ladang, karena di sana banyak makhluk hidup lain tak berdosa yang akan menjadi korban. Kira-kira seperti itulah kebiadaban agresi Israel di wilayah Gaza saat ini.

Agresi militer Israel pada Palestina di Gaza, adalah kejahatan kemanusiaan. Sebuah genosida yang masuk kategori criminal againt humanity (kriminal melawan kemanusiaan). Yang Israel lakukan, bukan hanya menghancurkan Hamas, tetapi pembunuhan masal masyarakat sipil Palestina yang tinggal di Gaza. Ini telah melanggar segala kesepakatan PBB tentang Hak Asasi manusia dalam bentuk apapun. Israel adalah penjahat perang yang harus di adili Dunia, melalui Mahkamah Internasional. PBB harus mengeluarkan Resolusi soal agresi Israel ini, juga membentuk tim investigasi untuk mengusut kejahatan kemanusiaan yang di perbuat Israel.
PBB juga harus berperan aktif menekan Palestina untuk menghentikan serangan, agar korban yang berjatuhan di gaza tidak bertambah. Cukup sudah ratusan wanita dan anak-anak yang telah menjadi Korban. Sudah saatnya pintu perbatasan dibuka agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke daerah perang yang telah hancur lebur.

Bukan hanya militer, wilayah Gaza juga di blokade secara ekonomi. Pengepungan Israel ini amat sangat sadis dan brutal. 1,5 juta jiwa warga Gaza hari ini kesulitan mendapat makanan dan obat-obatan. Satu-satunya cara melawan genosida Israel ini adalah memblokade balik wilayah Israel baik secara militer maupun ekonomi. Ini bisa di lakukan Dunia Internasional, dalam hal ini PBB, bersana Liga arab, Negara-negara OKI, Uni Eropa, dan semua negara yang peduli dengan terwujudnya perdamaian Palestina. Dunia Internasional harus berani meng-embargo wilayah Israel, agar kecongkakan Negara Yahudi itu dapat dihentikan secepatnya.

Arogansi Zionis Yahudi yang rasis dan kolonis sangat sulit di bendung. Keangkuhan Bangsa Israel itulah, yang membuat mereka tidak pernah bisa hidup berdamai dengan siapapun, dimanapun, dengan agama apapun. Bahkan saat mereka membunuh orang-orang yang tak berdosa di Palestina, Di saat Dunia Internasional dan seluruh masyarakat Dunia turun kejalan mengecam agresi Israel. Negara yahudi itu tetap ngeyel dan tak bergeming dengan segala upaya diplomasi dalam bentuk apapun. Semua pihak yang menginginkan Israel melakukan genjatan senjata, melanjutkan perundingan, dan menciptakan perdamaiaan di Bumi Palestina, di tolak mentak-mentah. Bagi Bangsa pembangkang Israel itu tak ada perundingan lagi, tak ada nilai-nilai kemanusiaan, yang ada hanyalah kesewenang-wenangan dan ambisi kolonialis yang membabi buta.

Embargo Keberutalan Israel

Kebiadaban Israel ternyata tidak sendiri, Negara Zionis itu didukung antek-anteknya dari Negara adidaya yang sama busuknya. Hal ini terlihat dari Resolusi Dewan keamanan PBB tentang agresi Israel, ketika mayoritas masyarakat Dunia minta PBB di beri hukuman, Resolusi itu malah di VETO oleh Amerika dan Inggris. Artinya, dua negara tersebut secara tidak langsung melegalkan pembunuhan masal masyarakat sipil Palestina yang hampir mencapai 700 orang, dan hampir 3000 orang luka-luka. Ditambah kehancuran infrastruktur mulai rumah, masjid, rumah sakit, dan sekolah-sekolah. Hanya karena ingin menghancurkan Hamas, sebuah Bangsa harus di genosida.

Cuma satu cara melawan arogansi militer Israel, yaitu membalas serangan mereka dengan mengepung balik wilayah Israel secara militer, baik melalui darat, laut dan udara. Kekuatan militer Israel harus diatasi oleh kekuatan penyeimbang yang kuatnya, agar kebrutalan Israel dapat dihentikan, dan hal tersebut bisa dilakukan oleh masyarakat Internasional.

Seluruh masyarakat di dunia ini harus turun kejalan, dan menyuarakan pengecaman atas kebrutalan Israel. Media-media di seluruh Dunia, harus terus memberitakan pada Dunia tentang kekejaman yang terjadi di Israel. Solidaritas Dunia internasional juga, perlu di implementasikan dengan menggalang bantuan dana, untuk korban-korban yang berjatuhan akibat perang di Gaza. Seluruh Dunia harus berperan aktif, untuk menekan Israel agar Negara tersebut mau menghentikan blokade militernya di jalur Gaza.

Juga untuk Presiden Amerika terbaru Obama, yang saat kampanye menyuarakan penolakan pada perang dan kekerasan dalam bentuk apapun, dia harus berani menunjukkan sikapnya secara tegas dan konsisten. Agar Dunia Internasional mampu melakukan tindakan tegas, atas agresi Israel di Palestina.

Disisi lain Negara-Negara Arab sebenarnya dapat memainkan peran penting, sebab sesungguhnya mereka memiliki kartu minyak. Selama ini kita tau suplay minyak dari negara Arab sangat besar, mereka menguasai 45% kebutuhan energi minyak Dunia. Seandainya negara-negara arab teluk seperti Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordania, Syiria, plus Iran mengeluarkan sikap moral membela Bangsa Palestina, dengan mengurangi produksi minyaknya saja, maka Dunia akan mengalami situasi yang pahit dengan melonjaknya harga minyak. Terutama pada negara-negara industri yang selama ini net importer minyak dari Arab.

Solidaritas Negara-Negara Arab produsen minyak, bila perlu menghentikan suplay minyak sama sekali pada negara-negara Indusri yang mendukung agresi Israel di Palestina. Ini bisa memberi tekanan tidak langsung pada Dunia untuk lebih perduli pada peperangan di Palestina. Supaya Dunia lebih menyadari ada sebuah kejahatan kemanusiaan, dan Dunia diminta tidak hanya dudul, diam, tanpa berbuat sesuatu yang berarti.

Salah satu yang menyebabkan Israel semakin arogan, adalah karena Negara tersebut merasa sangat kuat secara ekonomi dan militer. Orang-orang Yahudi banyak menguasai pedagangan Dunia, bahkan beberapa biang kerok resesi global yang terjadi penyebabnya ada pada tokoh-tokoh Yahudi. Sebut saja Bernard Madoff (Bernie), tokoh terkemuka Yahudi yang terkenal sangat dermawan dan telah memimpin bebagai lembaga sosial Yahudi. Ternyata dia telah menipu banyak investor, dengan investasi bisnis model Ponzi. Bernie, telah berhasil mencuri dan menipu dana nasabahnya hingga 600 triliun. Belum lagi, tokoh2 Yahudi lainnya yang menipu negara-negara Eropa dengan bisnis asuransinya.

Dunia harus mulai menyadari bahwa mengembargo Israel secara ekonomi, adalah sebuah keharusan. Terutama mencegah suplay kebutuhan energi dan peralatan perang yang menunjang kekuatan Israel. Semakin lemah Bangsa Israel secara ekonomi dan militer maka semakin cepat cepat proses perdamaian akan terjadi di Bumi Palestina. Kalau secara ekonomi dan militer Israel berhasil di kebiri, maka dia tidak akan bisa berbuat seenaknya lagi di muka Bumi ini.

Karena itu Liga Arab, OKI, PBB harus segera mengambil langkah tegas menyelesaikan Perang di Palestina. Dunia Internasional harus berani memutuskan segala hubungan diplomatik dan transaksi ekonomi dengan Israel, sampai dia mau menghentikan kekejamannya di Palestina. Putuskan suplay minyak bagi negara-negara importer minyak yang mendukung secara langsung maupun tidak langsung agresi Israel. Embargo wilayah Israel sampai mereka mengembalikan tanah jajahannya pada rakyat Palestina.

Solidaritas Perdamaian Palestina

Bumi Palestina adalah tanah yang memiliki sejarah bagi tiga agama tua di Dunia. Agama yang memiliki akar dari ajaran yang di bawa Ibrahim, ajaran monotheisme yang menjunjung tinggi kemaslahatan, kedamaian, cinta kasih pada sesama manusia. Agama itu adalah Yudaisme (yahudi), Nasrani (kristen), dan Islam. Tetapi kitab suci juga menceritakan, bahwa sejak dahulu Bangsa Israel selalu melakukan pembangkangan, bahkan pembunuhan pada nabi-nabi pembawa risalah.

Bangsa yahudi memang pernah berjaya di Palestina sekitar 1028-933 SM (masa kemasan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman), dan menjelang tahun 721 SM Israel berhasil dilenyapkan oleh tentara Asyur (ini Iraq) yang membuat hancurnya kerajaan Israel. Lebih tragis lagi saat pasukan Romawi menaklukan Palestina dan menduduki Baitul Maqdis. Bangsa Israel terusir dari Palestina, tetapi berhasil menyelamatkan diri ke Mesir, Afrika Utara dan Eropa.

Setelah 25 abad berlalu, sekitar abad ke-19. Perang Dunia I dan Perang Dunia II membawa perubahan nasib bagi Bangsa Israel. Komisi Amerika-Inggris memberi rekomendasi serombongan kaum Yahudi memasuki Palestina, sampai pertengahan abd ke-20 dalam tempo 30 tahun, Bangsa Israel yang berhasil memasuki Palestina, mencapai angka 1400.000 jiwa. Hampir sama dengan jumlah penduduk asli Palestina. Pada tahun 1947, pemenang Perang Dunia II menghadiahkan sebuah Negara Israel di Palestina untuk Yahudi. Dan Israel berlahan-lahan menguasai sedikit demi sedikit wilayah Palestina dengan perang dan membunuhi penduduk asli Palestina.

Lantas, sepantas apakah Zionisme mengklaim Palestina sebagai tanah air besejarah Yahudi, hingga mereka merasa punya “Hak Sejarah” (Histerical Right) atas Bumi Palestina, bukankah sejak abad ke-5 SM Yahudi di Palestina tinggal sedikit, karena sebagian besar dari meraka mengembara keseluruh penjuru Dunia. Pantaskah bangsa yahudi yang telah meninggalkan tanah kelahirannya selama 25 abad, kemudian kembali atas nama “Hak Sejarah” mengagresi wilayah Palestina, membunuhi penduduk aslinya. Penduduk yang sudah menempati Bumi Palestina selama ribuan tahaun dan puluhan generasi.

Pendudukan tanah Palestina secara paksa, adalah Imprealisme Agresor Zionis yang harus dilawan oleh Dunia Internasional. Lebih dari 70% wilayah Palestina dikuasai militer Israel. Kalau Bangsa Yahudi ingin hidup di Palestina, mereka harusnya tunduk pada hukum Palestina.

Perdamaian di Palestina hanya akan terjadi apabila Pemerintah Israel dan palestina berdamai, lalu melebur dalam satu pemerintahan dibawah bendera Palestina. Dua negara itu harus duduk bersama di meja perundingan, dan membuat perjanjian damai. Selesaikan konflik dengan cara dialog bukan peperangan. Semua pihak harus memfokuskan diri pada kesejahteraan dan tegaknya keadilan bagi rakyat Palestina dan yahudi. Hidup rukun dalam satu Negara bernama Palestina.

Rakyat Palestina yang di gempur habis-habisan oleh Israel, sesungguhnya yang paling punya hak hidup di tanah palestina. Sepertiga korban pemboman Isarel adalah anak-anak, ini telah menghancurkan generasi keturunan Palestina. Agresi Israel telah menghancurkan kebudayaan dan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Kejahatan kemanusiaan yang diperbuat Israel, merupakan bentuk pemusnahan sebuah Bangsa yang memiliki nilai historis sejarah dengan tiga agama besar Dunia. Ini harus di hentikan secepatnya. Masyarakat Dunia harus bersatu, dan bersama-sama menyelesaikan persoalan Palestina (Allah Hu Akbar!!!).

Penulis adalah pengamat muda PSTD
(Prisma Study Trans Dimension)
gatotkumuh@yahoo.com
gatotaryo.blogspot.com
gatotaryo.multiply.com
komunitascoretan@yahoogroup.com