Rabu, 30 Januari 2008

manusia dalam tempurung

Makhluk dalam tempurung?!

Oleh: Budenk dan Gatot Aryo

Aku adalah orang yang hidup dalam keluarga muslim konservatif dan banyak aturan, orang tuaku mengajari aku agama hanya sekedar dogma dan doktrin belaka! Mereka mengajariku agama dengan cara yang keras sehingga aku memahami agama adalah sosok yang menakutkan, ketat, dan tidak memberikan ruang kebebasan.

Tapi itu bukan karena agamanya yang salah atau buruk! Tetapi karena pendekatan yang dawah orang tua ku tentang agama terlalu berlebihan, kurang bijaksana dan memberi hikmah.

Akibatnya aku berontak dan melakukan perlawanan. Walaupun tidak secara terang2ngan, saat kuliah aku menemukan banyak pencerahan tentang hidup, agama bahkan tuhan dalam versi lain. Versi yang lebih bebas, lebih nyaman, dan lebih gak banyak aturan. Sangat dinamis, netral dan prulal. Aku suka konsep ini karena hal itu merupakan sesuatu yang berbeda, aku suka yang beda..?!

dalam filsafat tuhan ada beberapa pertanyaan yang menggugah,

(1) kalo tuhan itu ada apa bukti wujudnya secara rasonal dan nyata?

(2) apakah benar tuhan itu pencipta alam semesta ini?

(3) apakah tuhan itu yang satu, dan dari yang satu hanya satu yang melimpah?!

(4) apakah penyebab berfikirnya tuhan sebagai penyebab adanya segala sesuatu?

(5) apakah tuhan itu sebenarnya fikiran murni?

(6) apakah tuhan itu pasif , alam ini jadi dengan sendirinya seperti matahari yang berbeda dengan sinarnya?

(7) apakah bumi ini adalah akal sepuluh yang dilahirkan oleh akal sembilan karena dia berfikir tentang dirinya sebagai wujudnya.?!

(8) apakah saya ada karena saya berfikir?!

(9) apakah ternyata hati (cinta&kedamaiaan) adalah tuhan sebenarnya bukan fikiran?!

(10) atau sebenarnya manusia bagian dari tuhan, bahkan tuhan itu sendiri?!

(11) atau tuhan hanyalah sebuah simbol, karena pada dasarnya kita yang mengatur tuhan, bukan kita yang diatur tuhan ?!

lalu aku menemukan pencerahan lain yang lebih keinti, Tuhan adalah hati. Aku dapat menemukan dengan jalan meditasi, disana aku menemukan ketenangan. Sebab selama bermain di filsafat aku hanya menemukan kepuasan tapi aku tidak mendapatkan ketenangan. Kedamaian, Tuhan adalah kedamaian. Dengan ketenangan manusia akan hidup damai. Dan the better world akan terwujud….

Tapi kok ada yang aneh saat aku sering bermeditasi bukan malah semakin tenang, justru sebaliknya emosiku makin tak terkontrol, nafsuku semakin besar. Memang sih ada hal-hal baru yang aku dapatkan seperti auraku semakin tinggi, daya tarik dan kharisma ku semakin kuat. Tapi kok aku malah tidak menemukan ketenangan yang sejati….

Apakah meditasi hanya memperbesar aura, semakin besar aura maka semakin besar pula nafsu kita, jadi wajar kalo kita makin mudah emosi dan sulit mengendalikan diri…

Sampai saat itu aku belum menemukan apa-apa, sesuatu yang benar-benar memuaskan dan menenangkan. Aku seperti berjalan di dalam tempurung, kemanapun aku berjalan sebenarnya hanya berputar-putar dalam tempurung. Dan aku tak akan pernah menemukan yang aku cari sebelum keluar dari tempurung ini?!

Walaupun selama dalam tempurung aku telah merasa yang terhebat, yang paling tau, dan tak terkalahkan. Ibarat katak dalam tempurung, apabila telah keluar dalam tempurung makhluk itu baru sadar bahwa dia bukan apa-apa!. Tempurung yang di anggap hebat, dibanggakan, bahkan di tuhankan, hanyalah bagian terkecil dari sesuatu yang sangat hebat dan luar biasa!!!.

Kesombongan saat berada dalam tempurung adalah kebodohan mutlak. Sebuah tindakan pribadi atau pembenaran yang sebenarnya hal itu tak perlu terjadi klo kita menyadari kenyataan yang sesungguhnya tentang kebenaran hakiki?!

Tempurung itu adalah akal fikiran, hati, & materi. Keterbatasan manusia dalam berfikir, bertindak dan merasakan adalah sebuah ujian dari Tuhan apakah kita beriman pada keberadaaan sang pencipta (creator) “ALLAH” atau tidak, tanpa harus ada pembuktian panca indra. Sebab percuma sejauh apapun kita mencari existensi Tuhan melalui wujud (panca indra) kita tak akan pernah menemukan apa-apa kecuali kesimpulan subjektive. Sebab yang di claim hanya salah satu dari ujung tempurung tersebut. Karena secara kodrat kita terkurung dan terikat dalam tempurung itu (akal, hati dan materi).

Artinya apa? Eksistensi Tuhan yang kita paksakan cari dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada berakhir pada sebuah eksistensi tempurung. Artinya yang kita dapatkan bukan eksistensi Tuhan yang hakiki tetapi berbelok jauh pada “eksistensi manusia”. Cuma orang bodoh dan buta hati yang mengatakan manusia adalah Tuhan. Sebab wujud manusia sangat berbeda dengan wujud Tuhan.

Pencipta dan yang diciptakan pastilah berbeda. Benda ciptaan pastilah berbeda dengan penciptanya. Cuma orang bodoh yang mengatakan makhluk ciptaan sama dengan penciptanya. Tukang kayu dengan meja dan kursi pasti tidak sama, mobil denga pembuat mobil pasti tidak sama, begitu juga manusia dengan pencipta manusia pasti beda!!!.

Jadi adalah hal yang sangat tidak bisa di pahami bila ada manusia yang mengetahui wujud Tuhan (ALLAH). Kecuali manusia itu keluar dari tempurung yang membatasi dirinya, dan caranya cuma satu dia harus “mati” dulu. Pertanyaannya adalah apakah anda siap untuk mati dulu kemudian kembali hidup kembali untuk mengatahui eksistensi Tuhan?!

Jawaban rasionalnya adalah “MUSTAHIL”.

Lalu bagaimana kita bisa menemukan TUHAN tanpa harus mati terlebih dahulu???

Apakah ada jalan yang dapat mengantarkan kita untuk sampai pada tujuan menemukan arti hidup dan kehidupan???

Banyak ceramah yang aku ikuti untuk mendapat apa yang aku cari.

Banyak buku yang aku baca untuk mencari jawaban.

Banyak orang bijak dan pintar yang aku ajak diskusi untuk mencari kesalahan kesimpulanku.

Ternyata semua bermuara pada satu jawaban :

”TUHAN TIDAK TIDUR DAN MENINGGALKAN MAHKLUKNYA TANPA MENGENAL DIA”

Ada beberapa kebenaran yang menyebabkan aku menarik kesimpulan itu.

(1) Tuhan ada karena DIA ada, tidak ada jawaban lain selain ini karena suatu materi akan ada karena ia ada. Adalah suatu kemustahilan sesuatu dibilang ada tanpa ada perwujudannya.

(2) Tuhan menciptakan kita karena DIA ingin dikenal, Tuhan telah ada sebelum yang lain ada tetapi IA hanya sendiri dan tidak ada sesuatupun yang mengenal IA tak ada yang mengakui IA ada (karena tidak ada apapun selain DIA). Adalah suatu kemustahilan bila sesuatu ada tanpa ada yang mengakui keberadaannya.

(3) Tuhan memperkenalkan diri melalui ciptaanNYA, Tuhan tidak perlu menunjukkan DIRINYA hanya untuk diakui oleh mahklukNYA karena meskipun SELURUH MAHKLUKNYA TIDAK MENGAKUI KEBERADAAN TUHAN, TUHAN TETAP ADA. Eksistensi keberadaan Tuhan dapat dilihat dari karyaNYA. Tidak ada satu orang bodohpun yang mengatakan pesawat ada dengan sendirinya tanpa ada yang membuat, sama dengan mengatakan dunia ada tanpa ada yang membuat merupakan satu kebodohan yang nyata. Adalah suatu kemustahilan bila ada sesuatu tanpa dibuat oleh sesuatu.

(4) Tuhan mengajarkan cara bagi manusia untuk menemukanNYA. Tuhan telah menurunkan agama dan kitab suci bagi manusia (yang berakal) untuk mengenal DIA. Pelajari agama yang lurus maka kita akan menemukan betapa Tuhan itu nyata. Adalah suatu kemustahilan bila agama ada tanpa ada yang menurunkannya.

(5) Tuhan ingin manusia menggunakan akal untuk menemukanNYA, banyak orang bodoh bergelar profesor karena mengatakan Tuhan tidak ada padahal dia tidak pernah mempelajari apapun tentang agama yang lurus. Adalah suatu kemustahilan kita akan dapat menerangkan biologi sementara seumur hidup kita hanya belajar matematika

(6) Tuhan hanya dapat ditemukan dengan cara yang DIA inginkan, bukankah ilmu pengetahuan yang sekuler mencoba menghilangkan eksistensi Tuhan dalam setiap ulasannya. Adalah suatu kemustahilan kita akan mencapai tujuan bila kita berjalan menuju suatu tujuan tetapi dengan jalan yang menjauhi tujuan kita.

Semua itu aku dapatkan setelah mempelajari semua ilmu pengetahuan sekuler dan semua kitab suci agama. Bagi logikaku tidak mungkin SANG PENCIPTA menurunkan kitab agama yang tidak sesuai dengan ciptaanNYA. Tidak mungkin ajaran yang diturunkan olehNYA tidak sesuai dengan kondisi manusia. Tidak mungkin hukum-hukumNYA tidak dapat membawa manusia ke arah yang lebih baik.

Buka mata, buka hati dan buka fikiran itulah yang membuat aku mendapat jalan hidup yang membawa kedamaian dan ketenangan dalam hidup. Jalan hidup yang bisa menjawab semua pertanyaan hidup bahkan pertanyaan setelah hidup tanpa aku harus mati terlebih dahulu.

BUKTIKAN SATU AYAT SAJA YANG TIDAK SESUAI DENGAN KONDISI MANUSIA ATAUPUN ILMU MANUSIA MAKA KITAB INI AKAN SAYA TINGGALKAN. Itu adalah kata-kata pertama seorang yang aku kenal yang membuat aku terpancing mempelajari satu kitab suci suatu agama yang sampai saat ini belum bisa dipatahkan semua teori dalam kitab itu.

Ternyata semua yang aku lalui pada awal hidupku adalah karena ego dan nafsuku bukan suatu kebenaran.

BACALAH DAN PELAJARILAH AL QUR’AN maka kita akan tahu jalan yang telah dipilih Tuhan bagi manusia.

BERTANYALAH kepada orang yang memang memahami bukan yang merasa paham

BERFIKIRLAH dengan logika dan akal sehat yang tidak dipengaruhi oleh nafsu dan ego

RENUNGKANLAH apa yang telah kita usahakan dan kita capai. Itukah yang membuat kita bahagia???

Tidak ada komentar: