Kamis, 22 Oktober 2009

Metamorfosis Berjilbab...

Metamorfosis Berjilbab?!

Oleh: Sayyid Muhammad Gatot Aryo

Jilbab adalah pakaian wanita Islam yang bukan sekedar simbol, jilbab adalah sebuah pemahaman dan proses. Seperti halnya Shalat, bukan sekedar jungkir balik, bukan sekedar ritual harian, tapi ada filosofinya. Filosofi Shalat adalah menegakkan tiang-tiang agama, mencegah perbuatan keji dan mungkar. Selain itu Shalat juga merupakan proses pembentukan jati diri seorang muslim, dari sifat manusia yang merusak, menjadi manusia yang mulia dan dapat memberi rahmat bagi seluruh alam. Begitu juga jilbab, busana ini merupakan proses pembentukan jati diri secara lahir maupun bathin

“Jadi menggunakan jilbab secara lahir bathin itu seperti apa?”

Jilbab hakikatnya di bagi dua. Yang pertama, berjilbab secara lahiriah atau jilbab fisik. Yang kedua, jilbab bathin atau jilbab hati. Saya akan jelaskan, satu persatu. Yang pertama jilbab fisik, jilbab ini adalah pekaian yang menutupi seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan

“Tapi bagaimana dengan wanita jilbab, tapi ia tidak menutupi seluruh tubuhnya. Seperti jilbab yang masih menonjolkan bagian tubuh tertentu?!,”

ini bagian penjelasan jilbab fisik. Dalam kehidupan masyarakat kita, jilbab sudah di modifikasi sedemikian rupa. Ada yang menutupi rambutnya saja, tetapi dari dada hingga ujung kaki tetap membentuk. Ada juga yang menutupi rambut hingga dadanya, tapi dari pinggang hingga ujung kakinya tetap membentuk. Model lainnya, ada jilbab yang menutupi rambutnya dengan kerundung, juga bagian pinggangnya hingga kakinya juga tertutup oleh Rok, tapi sayang dadanya tetap membentuk misalnya dengan mengenakan t-shirt ketat. Jilbab-jilbab tersebut adalah jilbab modis, yang senantiasa mengikuti perubahan zaman. Tapi di satu sisi juga, telah keluar dari aturan main agama dalam berjilbab (Sesuai surat An-Nur ayat 31 dan Al-Azhab ayat 59)

Tapi hakikat berJilbab adalah pemahaman dan proses. Itu jawaban paling bijaksana dalam mensikapi fenomena tersebut. Kalau di teliti, jilbab memiliki 3 wilayah besar yang harus di tutupi. Tapi terkadang dari tiga wilayah tersebut, ada satu wilayah jilbab yang sengaja di tonjolkan oleh wanita jilbab Zaman sekarang.

Tiga wilayah itu, yang pertama, adalah wilayah dari rambut hingga leher. Yang kedua, wilayah dada hingga perut. Dan yang ketiga, wilayah pinggang hingga ujung kaki. Tiga wilayah tersebut itulah yang saat ini menjadi experimen para wanita jilbab zaman sekarang!. Tapi ternyata experimen tiga wilayah jilbab tersebut salah kaprah. Seperti memadukan pakaian ketat di satu wilayah jilbab, dan pakaian tertutup di wilayah jilbab lain?

Wanita itu, dari ujung rambut hingga ujung kakinya diciptakan Allah sebagai perhiasan. Karena itu, perhiasan tersebut harus dijaga dan digunakan sesuai kehendak pemiliknya. Tapi kita pun sebagai orang Islam harus bisa menyampaikan risalah jilbab secara Arif melalui pemahaman. Kesalahan cara berpakain sebagian wanita jilbab saat ini, jangan di vonis dengan cap negative dan memojokkan. Tapi lebih baik berikan mereka pemahaman, tentang keuntungan menutupi diri dengan busana jilbab yang rapih.

Misalnya, setelah tadi saya klasifikasi 3 wilayah jilbab. Bagi wanita yang rambutnya belum tertutup, coba kita jelaskan apa manfaatnya menutupi rambut dengan kerudung. Begitu juga bagi wanita berkerudung tapi dadanya masih membentuk, jelaskan kenapa harus menutupi dada? Apa saja dampak negative-nya? Apa juga keuntungannya?. Terakhir, bagi wanita yang rambut dan dadanya tetap tertutup, tapi ternyata pinggang hingga kakinya masih membentuk. Kita juga harus bisa menjelaskan keuntungan menutupi tubuh bagian tersebut?. Mudah-mudahan jilbab yang salah kaprah itu, lambat laun bisa berubah setelah kita menyampaikan manfaat jilbab yang rapih. Bukan permusuhan, ejek-mengejek, juga saling menjelek-jelekkan!.

Kemudian penjelasan jilbab bathin, jilbab bathin ini tempatnya di dalam hati, dan terpancar melalui ucapan, tindakan, dan perbuatan. Wanita yang jilbab bathinnya selalu di pakai, pandangan matanya akan selalu terjaga dari maksiat. Pendengarannya selalu terjaga dari menggunjingkan orang lain. Ucapannya selalu hal-hal baik, bukan bergosip, menghasut, apalagi menfitnah. Hatinya selau terjaga dari iri, dan dengki pada orang lain. Penciumannya selalu ia gunakan untuk menghirup udara bersih, bukan hal-hal yang memabukkan. Yang pasti seluruh anggota tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki, akan selalu ia gunakan untuk mencari keridhaan Allah!

“Kalau begitu wanita yang jilbab lahir rapih, belum tentu jilbab bathinnya terjaga?”

Bisa saja, sebab jilbab adalah pemahaman dan proses. Tidak sedikit wanita yang memakai jilbab rapih, tapi akhlak dan prilakunya masih kurang baik. Jilbab lahirnya terjaga, tapi jilbab bathinnya tidak!. Jilbab lahir harus di sertai jilbab bathin, juga sebaliknya jilbab bathin harus disertai jilbab lahir. Fakta di masyarakat, ada wanita jilbab lahirnya terjaga tapi jilbab bathinnya belum. Juga ada wanita yang jilbab bathinnya terjaga tetapi jilbab lahirnya belum. Jilbab yang sempurna adalah, jilbab yang terjaga baik secara lahir maupun bathin. Fisiknya terjaga, begitu juga apa yang bersemayam dalam hatinya. Dengan kombinasi tersebut, jilbab pasti akan menunjukan jati dirinya.

Tapi sebagai catatan, pembentukan jilbab lahir bathin ini harus melalui proses pemahaman dan penyadaran. Buka melalui pemaksaan, ancaman, apalagi kekerasan fisik!. Karena pemahaman dan penyadaran yang baik tentang jilbab, akan semakin menambah indah image jilbab di masyarakat. Dan pakaian jilbab semakin disukai, bukan sekedar menjalankan perintah Allha, tapi juga ada pemahaman yang baik tentang Jilbab itu sendiri.

TAMAT

Tidak ada komentar: