Selasa, 15 Juli 2008

Membebaskan Aliran, Yang Menyalahi Landasan Fundamental Sebuah Agama?!

Oleh: Gatot Aryo

Semenjak munculnya rekomendasi BAKOR PAKEM, yang di tindak lanjuti SKB
tiga Menteri perihal pembubaran oraganisasi Jemaat Ahmadiah Indonesia
(JAI). Banyak penolakan-penolakan yang disuarakan LSM, terutama LSM
yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan(AKKBB). Mereka adalah LSM-LSM yang selama ini
program-programnya banyak dibantu oleh Dana Bantuan Asing. Dan secara
basis pemikiran, suara mereka mirip-mirip yaitu berbasis prulalis,
liberal plus sekular.

Dari berita yang berkembang di masyarakat muncul anggapan bahwa
LSM-LSM tersebut sengaja membela Ahmadiyah habis-habisan, karena
mereka mendapat pesanan isu dari Jaringan Konspirasi Internasional,
yang selama ini sengaja memelihara Aliran Ahmadiyah untuk memecah umat
Islam di Dunia.

Konspirasi Global ini, menggunakan isu Prulalisme dan Liberalisme
berkeyakinan, untuk menekan Umat Islam agar mau menerima sebuah Aliran
yang ajarannya menyalahi landasan fundamental Agama Islam. Diantara
yang di persoalkan, adanya nabi terakhir setelah Nabi Muhammad, dan
Kitab Tazkirah yang isinya merubah, menambah bahkan memelintir
ayat-ayat Al-Qur'an.

Tetapi di sinyalir juga, LSM-LSM yang melakukan dukungan dan bantuan
ini, punya banyak Utang Budi pada Bantuan Asing. Sehingga ketika pihak
asing memohon bantuan untuk membela Ahmadiyah (walupun ajarannnya
menyalahi landasan fundamental ajaran Islam), mau tidak mau mereka
harus membantu. Sebab selama ini pihak asing selalu membantu mereka
dalam berbagai macam hal, terutama pendanaan?!.

Ahmadiyah adalah organisasi keagamaan yang tumbuh dan besar karena
mendapat sokongan dan dukungan Konolialisme Inggris. Bahkan yang
mengangkat Mirza Gulam Ahmad sebagai nabi saat itu adalah Ratu
Inggris. Dan karena kedekatan mereka dengan pihak Kolonial itulah,
yang membuat jaringan Ahmadiyah dapat berkembang di Dunia
Internasional, terutama di Negara-negara Eropa, Inggris hingga
Amerika. Bahkan satu-satunya kawan dari kelompok yang mengatas namakan
Islam, yang bisa di sebut kawan oleh Amerika hanyalah Ahmadiyah.

Soal Ideologi Bukan Toleransi

Pihak Ahmadiyah selalu beralasan, mereka bebas menyebarkan
keyakinannya karena aktifitasnya tidak memngganggu Ketertiban Umum,
dan percaya mereka mampu hidup berdampingan dengan umat Islam yang
ajaran pokoknya mereka lecehkan. Sungguh sikap itu terlalu berlebihan,
sebab pelecehan terhadap Al-Quran dan Muhammad dianggap sebagi
dominasi kelompok mayoritas yang seenaknya menindas minoritas.

Dan sebuah pelecehan landasan fundamental ajaran Islam oleh kelompok
minoritas (Ahmadiyah), dianggap sebagai Kebebasan Berkeyakinan dan
Beragama setiap orang yang dilindungi oleh HAM?!.

Itu artinya Umat Islam tidak boleh melarang, apabila ada komunitas
yang mengatas namakan Islam tapi ajarannya merusak dan menghancurkan
Ideologi Islam. Akibatnya, kebebasan telah menjadi peraturan baru yang
lebih tinggi dari ajaran sebuah Agama, dan semua agama harus
mengikutinya. Walaupun kebebasan itu digunakan oleh sekelompok orang
untuk merusak dan menggerogoti agama tertentu?!.

Apakah ini adil, apakah ini baik, apakah ini memajukan???. Atau
justru sebaliknya kebebasan tersebut malah menjadi alat untuk
melecehkan, memecah belah, bahkan merusak!. Inilah yang terjadi pada
umat Islam sekarang dalam mengsikapi persoalah Ahmadiyah, ada sebuah
kesalahan ajaran yang harus segera mereka benahi.

Saat pembenahan dilakukan secara baik-baik melalui proses diskusi dan
dialog. Yang terjadi adalah penolakan, kekeras kepalaan, bahkan
kengototan yang dilakukan pihak Ahmadiyah. Ketika hati, pikiran, dan
telinga seseorang maupun kelompok tertutup dari kebenaran. Langkah
terbaik yang harus dia lakukan adalah ketegasan, baik sikap maupun
perbuatan. Hingga seseorang maupun kelompok tersebut kembali pada
ajaran dan pemahaman (pakem) yang benar. Selama Ahmadiyah belum
berubah, ketegasan sikap dan tindakan tersebut harus terus dilakukan.

Kebebasan Destruktif

Jelas ini bukan persoalan toleransi antara umat beragama. Tapi lebih
kepada sebuah pelecehan fundamental landasan ideologi sebuah agama
yang telah melewati batas-batas toleransi menurut landasan pokok
ajaran agama tersebut!.

Ajaran Islam sebenarnya adalah sebuah agama yang tingkat toleransinya
paling tinggi dibandingkan agama-agama lain di Dunia. Tetapi toleransi
sebuah agama juga memiliki batasan-batasan yang bisa di terima.
Toleransi jangan diartikan sebagai kebebasan mutlak tanpa batasan
sedikitpun. Kalau itu yang terjadi, malah toleransi telah bergerak
kearah makna kebebasan yang destruktif.

Yaitu kebebasan untuk menggrogoti nilai fundamental ideologi sebuah
agama. Kalau ini yang di pahami, kebebasan tersebut bergerak kearah
pengerusakan sebuah Agama. Bahkan secara HAM pun, Kebebasan beagama
dan berkeyakinan suatu kepercayaan masih dibatasi oleh keyakinan dan
kepercayaan agama lain?!. Dan secara nilai, keberagamaan dan keyakinan
Ahmadiyah tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi duri dalam daging
dalam tubuh organ-organ pokok ajaran Islam.

Ahmadiyah hanya menjadi parasit dalam struktur tanaman ajaran Islam.
Kalau tidak segera disingkirkan maka parasit Ahmadiyah ini lambat laun
akan melemahkan bahkan membunuh struktur tanaman ajaran Islam. Ini
yang harus di pahami oleh kebebasan?! Sebuah keyakinan beragama yang
hidup dengan menggrogoti dan merusak kayakinan agama lain atas nama
"KEBEBASAN".

Karena Indonesia ini Negara yang berlandasan hukum, dan belum ada
aturan yang tegas untuk membatasi persoalan ini. Kiranya sangat
penting Pemerintah menjadi mediator persoalan Ahmadiyah VS Islam ini.
Sebab bila aturan main persoalan ini tidak segera di buat, ke depan
bisa saja muncul kelompok-kelompok lain yang dengan sengaja
menciptakan sebuah ideologi baru, untuk menggerogoti dan merusak
sebuah ideologi yang mapan.

Terakhir, hal lain yang musti di khawatirkan menyangkut ajaran Islam
VS Ajaran Ahmadiyah adalah, jangan sampai polemik ini di jadikan isu
untuk mendiskriditkan Umat Islam. Sebab polemik ini bisa saja
dijadikan kesempatan pihak luar untuk membangun Image Paranoidsme
Islam (Islamphobia). Isu kekerasan, perpecahan, hingga haus darah
sengaja di hembuskan, agar orang-orang Islam menjadi paranoid dengan
agamanya sendiri. Kalau orang Islam saja paranoid dengan agamanya
sendiri, apalagi orang-orang di luar Islam?!.

Apakah ada konspirasi Internasional dalam persoalan Ahmadiyah VS
Islam ini? SAYA PERCAYA ADA. Lantas apa tujuan mereka, apa manfaatnya
buat mereka? TIDAK LAIN ADALAH INGIN MEMBANGUN CITRA NEGATIF DAN
PARANOID PADA ISLAM?! Pada Ajaran Islam?! Pada Umat Islam?! Pada
Partai Politik Islam?! Pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh
ISLAM, baik secara Lokal, Nasional, maupun Internasional. Gerakan
Islamphobia ini, ingin menghancurkan ideologi Islam persis seperti
mereka menghancurkan ideologi Komunisme. Jadi sebenarnya siapa aktor
intelektual di balik ini semua "???".

Tidak ada komentar: